Latest update Februari 5th, 2021 8:41 AM

  • Pengumuman UN
    • Kelulusan UN 2019
    • Kelulusan UN 2018
  • PPDB
    • Info dan Berita
    • Daftar
    • Login
    • Pendaftar
    • Pengumuman

Madrasah Aliyah Negeri Model 1 Manado

Latest News

  • Debat Pasangan Calon Ketua dan Sekretaris OSIS/MPK MAN Model 1 Plus Keterampilan Manado
  • Mengaktifkan Pola Belajar Dengan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelegence)
  • MAN Model 1 Plus Keterampilan Manado Ikutkan 2 Peserta Didik Dalam Lomba OLGENAS INTERNATIONAL GEOLYMPIAD
  • Penyerahan Piagam Penghargaan KSMO
  • PEMBAGIAN KELAS
  • Home
  • Profil
    • Visi Misi
    • Sejarah Singkat
    • Struktur Organisasi
    • Pejabat MAN
    • Guru
  • Keagamaan
  • Humas
    • Komite MAN
    • Program kegiatan
  • Kurikulum
    • Intrakurikuler
    • Ekstrakurikuler
  • Kesiswaan
    • OSIS
    • Kegiatan Siswa
  • Sarana Prasarana
  • PPDB
    • Info dan Berita
    • Daftar
    • Login
    • Pendaftar
    • Pengumuman
  • Galeri
    • Kegitan Attanwir
  • Follow
    • Facebook
    • Twitter
    • Youtube

Mengaktifkan Pola Belajar Dengan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelegence)

Jan 30, 2021 Brian Berita Utama, Intrakurikuler 0


Mengaktifkan Pola Belajar Dengan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelegence)

Manusia adalah mahluk yang paling unik di muka Bumi ini. Setiap kita adalah satu-satunya di dunia ini. Tidak ada satupun di antara manusia yang memiliki derajat kesamaan total 100%. Meski seorang kembar identik sekalipun, mereka tetap memiliki sisi yang berbeda dengan saudara kembarnya (Muwafik: 2011). Setiap manusia dilahirkan dengan membawa potensi yang diwariskan dari generasi sebelumnya. Potensi sebelumnya merupakan faktor hereditas yang merupakan suatu kemampuan awal yang dimiliki oleh setiap individu yang baru dilahirkan untuk beradaptasi dengan lingkungan agar dapat berkembang secara optimal. Dalam dunia pendidikan, Potensi bawaan ini perlu ditumbuh kembangkan melalui berbagi stimulasi dan upaya-upaya lingkungan (Sugiharto:2007). Hal ini, dikarenakan setiap dari kita memiliki perasaan, akal budi, karakter atau watak yang beragam.

Namun, Sering kali dalam kenyataan di dunia pendidikan, ada beberapa guru yang dengan cepat memberi label “anak bodoh” atau “anak malas” kepada peserta didik yang kurang baik dari segi kognitifnya atau matematisnya (Afrisanti:2011). Padahal berdasarkan teori perkembangan siswa, diyakini bahwa setiap siswa lahir dengan lebih dari satu bakat. Setiap siswa mempunyai bakat, yaitu kemampuan yang menonjol dalam salah satu aspek kepribadian, hal ini diperoleh sebagai bawaan, inilah yang disebut sebagai kecerdasan (Howard: 2013). Olehnya, sebagai pendidik tentulah kita berkewajiban memberi rangsangan pada tiap kecerdasan yang muncul dari siswa.

Dahulu orang mengira bahwa kecerdasan seseorang hanya bersifat tunggal yakni IQ (intelligence quotient) saja. Anggapan tersebut telah menimbulkan salah persepsi terhadap cara menilai peserta didik. peserta yang lemah di bidang matematika atau verbal-linguistik, di nilai sebagai anak yang bodoh. Hal ini menimbulkan stereotip di masyarakat, bahwa anak yang pandai harus memiliki peringkat dan nilai yang membanggakan. Namun, penemuan-penemuan terbaru menunjukkan fakta bahwa setiap peserta didik  memiliki  kecerdasan  tersediri  dengan segala kelebihan dan kekurangannya, jadi sebenarnya tidak ada peserta didik yang bodoh (Nandang:2008). Kewajiban orang tua di rumah dan guru untuk  memelihara setiap kecerdasan anak sejak dini. Kejeniusan alami tersebut  hendaklah dipelihara dan ditumbuh kembangkan secara optimal oleh orang dewasa (Hamzah: 2014). Kenyataan bahwa dunia ini kaya dengan keberbedaan dan keragaman, kemudian mendorong kita mengalami berbagai kemajuan, Didukung oleh perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat saat ini memunculkan tantangan  baru bagi seluruh aspek, tidak terkecuali dunia pendidikan yang memiliki fungsi membimbing, mengarahkan, mengajarkan, serta mendidik manusia.

Karena perkembangan IPTEK yang begitu kencang, maka munculah Teori mengenai kecerdasan Majemuk yang dikemukakan oleh Gardner melalui bukunya yang berjudul “Frames of Mind The Theory of Multiple Intellegences”  pada tahun 1983. Kecerdasan  yang ada pada diri manusia yang telah diidentifikasi oleh Howard Gardner diantaranya adalah Kecerdasan  Linguistik, Kecerdasan  Logika-Matematik, Kecerdasan  Intrapersonal, Kecerdasan  Interpersonal,  Kecerdasan Musikal, Kecerdasan  Visual-Spasial,  Kecerdasan  Kinestetik, Kecerdasan Naturalis, dan Kecerdasan eksistensi (Howard:2013).

Kecerdasan verbal/linguistic, adalah kemampuan menggunakan kata-kata/ bahasa secara efektif, baik untuk mempengaruhi maupun memanipulasi. Dalam kehidupan sehari–hari kecerdasan linguistik bermanfaat untuk berkomunikasi, mendengarkan, membaca, dan menulis. Cara mengaktifkannya adalah dengan memberikan tugas menulis kreatif di rumah, membaca buku, serta membuat permainan kata-kata (Nandang: 2008). Kecerdasan ini membantu kesuksesan karir dibidang kepenulisan, pendidik, orator,dan sebagainya.

Kecerdasan logika/Matematika, adalah keterampilan mengolah angka dan kemahiran  menggunakan  logika  dan  akal  sehat.  Kecerdasan tipe inilah yang  digunakan  ilmuwan  untuk  membuat  hipotesa  dan  dengan  tekun mengujinya  lewat berbagai eksperimen. Cara mengaktifkannya adalah dengan memberikan perhitungan  problema aritmatika, permainan yang bertema strategi, dan teka teki logika. Tipe kecerdasan logika matematika ini sangat menyukai program bahasa komputer atau program softwer logika. Inilah kecerdasan  yang  sering dikatakan sebagai kecerdasan  dalam  bersekolah. Kecerdasan ini membantu kesuksesan karir dibidang programmer,  ahli  Matematika, ilmuwan, dan sebagainya.

Kecerdasan musikal, adalah  kemampuan  mengubah  atau  menciptakan musik serta menjaga ritme. kecerdasan  musikal  melibatkan kemampuan menyanyikan  sebuah  lagu,  mengingat  melodi  musik,  memiliki kepekaan irama ataupun tertarik dengan alunan musik (Nandang: 2008). Cara mengaktifkannya, adalah dengan mengajarkannya cara memainkan alat  musik, memasukkannya dalam ekskul yang bertema musik dan paduan suara, serta mengikutsertakan dalam event-event music. Penyanyi, band, serta Disc Jockey mengoptimalkan kecerdasan tipe ini, dengan sering mengikuti kegiatan ekskul musik, serta lomba yang bertemakan musik, semakin dia menikmati musik maka semakin terasah pula kecerdasannya

Kecerdasan kinestetik-jasmani, adalah  kecerdasan  seluruh  tubuh dan juga kecerdasan tangan, Cara mengaktifkannya tentu dengan sering terlibat  dalam  kegiatan  fisik  seperti  olahraga, menari, membongkar pasang benda-benda tertentu, dan sebagainya. Tipe kecerdasan ini  perlu  menyentuh  sesuatu  yang  ingin dipelajari. Kadang kita sering menyepelekannya, padahal dalam aktifitas sehari-hari kita sangat memerlukan kecerdasan yang satu  ini,misalnya:  untuk event-event olahraga, event-event Tarian, bahkan sampai hal-hal yang kecil seperti memperbaiki  mobil atau motor, memperbaiki listrik atau barang rumah tangga, sampai menjahit.  Kecerdasan tipe ini, membantu kesuksesan karir di bidang olahragawan,  penari,  penjahit, ahli bedah, Tukang Kayu, Montir  dan sebagainya.

Kecerdasan Spasial, Kecerdasan  spasial  adalah  kecerdasan  gambar  dan  bervisualisasi. Kecerdasan ini  melibatkan  kemampuan  untuk  memvisualisasikan gambar di dalam kepala seseorang dan menciptakanya dalam bentuk 2 atau  3  dimensi.  Orang-orang  yang  mempunyai  kecerdasan  spasial yang tinggi biasanya memiliki daya imajinatif yang cepat dan tepat. Ia dengan cepat mampu menerjemahkan  ketidakaturan  benda-benda  di  sekitarnya  menjadi sesuatu  yang indah dan teratur. Peserta didik yang memiliki tipe kecerdasan ini mampu mengeluarkan hasil olah pikirannya dalam bentuk gambar dan lukisan. Misalnya walau  hanya  dalam  pikirannya,  ketika  ia melihat  hamparan padang  rumput  dan  pohon di  lereng  gunung,  ia  akan  menggeser  gunung,  pohon  sungai,  tersebut  ke tempat  lain,  yang  menurut daya imajinasinya  lebih  tepat  dan  indah.  Bahkan ia mampu melihat ketidakaturan diterminal atau pasar dan mampu merubahnya lebih baik walau hanya dalam pikiran. Walau ia memahami bahwa dirinya berada dalam ruang  dan  waktu,  namun  daya imajinasi yang ia miliki menjadikan  dirinya sebagai pusat dari segala sesuatu . Cara mengaktifkan kecerdasan tipe ini adalah dengan membuat pola permainan ruang, memberikan tugas menata posisi sebuah ruangan, membaca peta, mendesain bentuk, melukis, serta memberikan Games virtual  yang bertemakan ruangan. Kecerdasan tipe ini membantu kesuksesan di bidang, arsitektur,  kapten  kapal,  pilot,  pelatih  sepak  bola, design grafis, dan lain-lain.

Kecerdasan Interpersonal, Kecerdasan  ini  melibatkan  kemampuan  untuk  memahami  dan  bekerja untuk  orang  lain.  Kecerdasan  ini  melibatkan kemampuan  berempati,  kemampuan  memimpin,  dan  kemampuan mengorganisir  orang  lain.  Cara mengaktifkannya,  adalah dengan membuatnya terjun dalam suatu organisasi, menunjuknya  sebagai seorang penanggung jawab, ketua kelas, ketua OSIS/ OSIM, atau Organisasi-organisasi kecil lainnya (Nandang: 2008). Kecerdasan tipe ini membantu kesuksesan terhadap segala  jenis  pekerjaan  yang  berhubungan  dengan orang  lain,  terutama  public figur, pemimpin, guru, konselor, dan lain-lain.

Kecerdasan Intrapersonal, adalah  kecerdasan dalam menganalisis  diri  dan merenungkannya  dalam  kesunyian, serta mampu menilai  prestasi  seseorang  dengan perasaan yang terdalam. Kecerdasan tipe ini melibatkan kemampuan untuk memahami diri sendiri, dan mengetahui siapa sebenarnya diri kita. Cara mengaktifkannya, adalah dengan mengajarkan pola tanggung jawab dan amanah sedini mungkin, agar peserta didik tidak terombang ambing dalam pilihan-pilihan dalam dirinya, mengajarkannya untuk bisa menganalisis benar dan salah, serta memberikan buku harian agar peserta didik dapat mencurahkan pikiran terdalamnya serta membuat list target untuk dirinya  sendiri (Nandang: 2008). Kecerdasan ini sangat penting bagi wirausahawan dan pekerjaan lain yang mengharuskan seseorang berlaku disiplin terhadap dirinya sendiri. Peserta didik dengan tipe kecerdasan ini memiliki keyakinan dan pengetahuan  untuk  mengetahui arah bidang, atau bisnis yang baru, selan itu ia juga mampu menjadi konselor, terapis, dan lain-lain.

Kecerdasan Naturalis, adalah kecerdasan dalam mengenal bentuk-bentuk alam seperti flora dan fauna di sekitar kita.  Cara mengaktifkannya, dengan mengajarkan pola budi daya tanaman yng baik, mengajarkannya cara untuk memelihara alam dengan lebih bijak, sering melaksanakan kegiatan yang bertema Outdor, dan sebagainya. Dalam kehidupan  sehari-hari  kita  membutuhkan  kecerdasan ini  untuk  berkebun,  berkemah,  atau  melakukan  proyek-proyek yang bertemakan lingkungan. Kecerdasan  ini  dibutuhkan  di  banyak  profesi  seperti  ahli biologi,  penjaga  hutan,  holtikulturasi, Outdor influencer dan sebagainya.

Kecerdasan eksistensi/spiritual, yaitu kecerdasan yang berkaitan dengan kepekaan  dalam menghubungkan  antara  keberadaan  diri  (eksistensi  diri) dengan  alam  semesta,  orang  dengan  tipe  ini  memiliki  karakter  cerdas dan senang merenung, ia mampu melihat hal yang tak terfikirkan oleh banyak orang, mengerti hal yang bersifat metafisik dan filosofis. Cara mengaktifkannya adalah dengan memberikan rangsangan berupa pertanyaan-pertanyaan yang bersifat  filosofis ataupun spiritual, seperti persoalan-persoalan mendasar  tentang  keberadaan  manusia, dari mana, untuk apa, dan mau kemana setelah kehidupan. Peserta didik  dengan tipe kecerdasan ini sering mengajukan pertanyaan yang tak terduga, seperti “untuk apa  kita  hidup?  Mengapa  harus  bekerja  toh  kita  akan  mati? mengapa tuhan menciptakan manusia?”, dan pertanyaan sejenis lainnya (Semiawan:2009). Kecerdasan tipe ini memberikan dampak positif bagi setiap orang dalam bidang apapun yang ia tekuni, karena kecerdasan dengan tipe ini mampu menghasilkan individu yang merasa selalu diperhatikan oleh Sang pencipta, serta terikat denganNya, sehingga produktivitas kinerja dari individu tersebut akan lebih meningkat dan terasa lebih bermakna.

Oleh: Ahmad Romadlon, S. Pd.I

happy wheels
  • tweet
Related articles
  • Debat Pasangan Calon Ketua dan Sekretaris OSIS/MPK MAN Model 1 Plus Keterampilan Manado
    Debat Pasangan Calon Ketua dan...

    Feb 05, 2021 0

  • MAN Model 1 Plus Keterampilan Manado Ikutkan 2 Peserta Didik Dalam Lomba OLGENAS INTERNATIONAL GEOLYMPIAD
    MAN Model 1 Plus Keterampilan Manado...

    Jan 28, 2021 0

  • Penyerahan Piagam Penghargaan KSMO
    Penyerahan Piagam Penghargaan KSMO

    Jan 27, 2021 0


Leave a Reply Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

  • Debat Pasangan Calon Ketua dan Sekretaris OSIS/MPK MAN Model 1 Plus Keterampilan Manado
  • Mengaktifkan Pola Belajar Dengan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelegence)
  • MAN Model 1 Plus Keterampilan Manado Ikutkan 2 Peserta Didik Dalam Lomba OLGENAS INTERNATIONAL GEOLYMPIAD
  • Penyerahan Piagam Penghargaan KSMO
  • PEMBAGIAN KELAS
Copyright 2020 MAN Model 1 Manado / All rights reserved